Alat Musik Dau dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu instrumen yang membawakan Balungan (inti melodi) dan instrumen yang mengisi melodi. Instrumen pembawa melodi pokok dapat dilihat pada permainan Dau Wenya, sedangkan variasi ritme dapat dilihat dari permainan Dau Naknya. Dua permainan ini terlihat saling mengisi untuk memberi ritme tertentu yang harus disesuaikan oleh permainan instrumen lainnya.
Dau dimainkan dua orang, yaitu pemain Dau we’nya (Dau satu) berada di sebelah kanan yang tugasnya memainkan nada-nada rendah dan pemegang tabuhan dasar, sedangkan pemain Dau Naknya (Dau dua) berada di sebelah kiri yang bertugas memainkan nada-nada tinggi untuk memberi variasi permainan Dau We’nya.
Cara instrumen Dau ditabuh dengan dua tangan menggunakan stik yang terbuat dari kayu berukuran panjang 25 cm-30 cm dan berdiameter sekitar 2 cm sampai 2,5 cm. Dau we’nya memainkan nada-nada pokok lagu dan memberikan penekanan pada nada tertentu dalam sebuah lagu, sedangkan Dau naknya memberi variasi permainan untuk mengambil nada-nada yang tidak terdapat pada Dau wenya, sehingga membentuk akor tertentu untuk mengiringi lagu yang dibawakan.
Setiap anak Dau mempunyai nama sendiri-sendiri. Adapun nama dan nada masing-masing anak Dau adalah sebagai berikut.
- Dau terkecil disebut Panangkekng dengan nada 1 (do) satu oktav lebih tinggi dari nada dasar yang ditempatkan di sebelah kiri rancakan
- Panuna’ bernada 6 (la) ditempatkan di sebelah Panangkekng
- Panyantel bernada 5 (sol) ditempat di sebelah kanan Panuna’
- Panimpak bernada 3 (mi) ditempatkan di sebelah kanan Panyantel
- Panarodot bernada 2 (re) ditempatkan di sebelah kanan Panimpak
- Paninga’ bernada 1 (do standard) ditempatkan di sebelah kanan Panimpak
- Panodot bernada 6 (la) di bawah nada dasar dan ditempatkan di sebelah kanan Paninga’
- Pangantor bernada 5 (sol) yang ditempatkan di sebelah kanan Panodot.
Pada permainan musik Dayak di sanggar-sanggar dan kelompok musik, dau sering dimainkan satu orang. Permainan ini ditujukan untuk mengeksplorasi permainan yang sudah ada dan membuat pola tabuhan baru berdasarkan pengembangan yang telah diterapkan dalam permainan. Pola permainan seperti ini banyak terdapat pada pola penggarapan dau dalam sebuah komposisi musik etnis, termasuk juga penggarapan musik yang menggabungkan unsur musik tradisi dan modern.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar