artikel ini dipindahkan ke mbahdinan.com
silahkan baca artikel
Sabtu, 30 Agustus 2014
Terjebak Diantara Karya dan Makna
ketika seorang seniman bersetubuh dengan kreatifitas, ada beberapa hal yang perlu dikaji ulang, yaitu kepada siapa karya itu akan diapresiasikan dan siapa yang bertanggung jawab memberi apresiasi, menjelaskan makna dan nilai-nilai penting dalam kesenian tersebut? Yang lebih penting lagi, apakah sebuah seni perlu membeberkan sebuah makna dan bagaiman cara membacanya? Sebuah ruang ide yang menyiratkan banyak dilema.
Nama saya Ferdinan, S.Sn. sering dipanggil mbah dinan. Saya seorang komposer dan peneliti independen musik Dayak Kalimantan Barat, bekerja di Taman Budaya Kalbar.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
salam hangat dari kami ijin informasinya gan, dari kami pengrajin jaket kulit
BalasHapussalam hangat kembali.
Hapuslangsung menuju planet borneo dot com bang
Hapusseni, saat dihadapkan kepada penonton, adalah berhadapan dengan pilihan. mencari militansi atau popularitas. barangkali demikian kalo dari kacamata saya. saat idealisme berkesenian ditegakkan dan apresiasi hadir menyeruak dari pihak lain tanpa pamrih, maka saya beranggapan seni telah berhasil mendapatkan popularitasnya tanpa mengorbankan idealisme atas nama seni.
BalasHapusitulah kadang kesenian diperkosa mas dan semoga aja banyak yang sadar bahwa seni itu adalah suatu jalan kehidupan, bukan suatu benda duniawi semata.
HapusApa kabarnya Mbah Dinan? lama nggak eksis nih blognya, saya tunggu kupasan seninya lagi.
BalasHapusSINGGAH DULU AHHH! SALAM KNAL!
BalasHapussalam sahabat blogger :D
Hapussinggah yang kedua ya mbah
BalasHapussinggah yang kedua ya mbah
BalasHapuslangsung menuju planetborneo dot com bro
Hapus